Berita Islami Indonesia menjadi juara umum pada event Musabaqah Hafalan Al Quran dan Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz tingkat Asia Pasifik ke VII yang ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Kamis (21/04) siang. Kepastian Indonesia juara umum diketahui setelah pada Kamis malam, panitii MHQH mengumumkan para pemenangnya.
Dari lima kategori lomba, Indonesia berhasil menempatkan delegasinya sebagai juara 1 pada empat kategori. Hanya kategori hafalan Al Quran 15 juz saja yang dijuarai oleh delegasi Filiphina.
Sesusai namanya, ada dua golongan lomba dalam MHQH ini, yaitu: golongan Muaabaqah Hafalan Al-Quran (MHQ) dan Musabaqah Hafalan Hadits Nabawi (MHHN). Untuk golongan MHQ, dibagi lagi menjadi tiga dengan para juara sebagai betikut:
Pertama, kategori MHQ 10 Juz: Juara 1, Lalu Muhammad Khoirur Razak (Indonesia) dengan nilai 191,50; Juara 2, Muhammad Rifat al Banna (Indonesia) sengan nilai: 191; dan Juara 3, Mudroni (Indonesia) dengan nilai: 186.
Kedua, kategori MHQ 15 Juz: Juara 1, Amiruddin Abdullah Hasan (Filiphina) dengan nilai: 186; juara 2, Aston Hamidi Siregar (Indonesia) dengan nilai: 185,75; dan juara 3, M Fakhrurrazi Zamzami (Indonesia) dengan nilai: 185,50.
Ketiga, kategori MHQ 20 Juz: Juara 1, Ukayani (Indonesia) dengan nilai:190,50; Juara 2, Muhammad Sulthon An-Nasiro Bahrun (Indonesia) dengan nilai 190,25; dan juara 3, Syasri Muhammad Usni (Malaysia) dengan nilai: 187,25.
Keempat, kategori MHQH 30 Juz: Juara 1, Muhammad Sholahuddin Al Ayyubi (Indonesia) dengan nilai: 195,50; Juara 2, Mohammed Ali Abdullah Abdel Kader (Australia) dengan nilai: 192,50; dan juara 3, Muhammad Syazani bin Jemi (Malaysia) dengan nilai: 188,25.
Adapun para pemenang untuk golongan MHHN adalah: Juara 1, Ikhwan Kamilin (Indonesia) dengan nilai: 149; Juara 2, Djakwan Aisy Fajar Azhari (Indonesia) dengan nilai: 147; dan juara 3, Muhammad Ridho Wirandi (Indonesia) dengan nilai: 143.
Selain mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dalam bentuk Riyal Saudi Arabia, para pemenang juga mendapatkan hadiah menjalankan ibadah haji.
Mewakil Menag, dalam sambutannya, Dirjen Bimas Islam Machasin, mengatakan, tantangan umat Islam saat ini sangat komplek, berat dan variatif, baik internal maupun eksternal. Menurut Machasin, tantangan besar tersebut, jangan ditanggapi secara emosional, tapi rasional dan bijak. “Apa pun itu, mari kita kedepankan prinsip persatuan, prinsip ukhuwah. Karena Visi Utama Baginda Rasul Muhammad SAW adalah visi rahmah. Menjadikan Islam sebagai agama kasih sayang bagi semesta alam,” terang Dirjen.
Dirjen melihat, saat ini, dunia mengalami perubahan yang sangat cepat. Dan masyarakat Islam diharapkan untuk tetap memegang teguh nilai-nilai Islami dan spirit al-Qur’an.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Keluarga Besar Ditjen Bimas Islam, beberapa tokoh Nasional seperti M Nasaruddin Umar, Maftuh Basyuni dan lain sebagainya. Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Atase Agama Saudi untuk Indonesia, para peserta, undangan, dan tak lupa, hadir pula Pangeran Khalid bin Sultan bin Abdul Aziz Al-Saud. (Jakarta (Pinmas)
0 comments:
Post a Comment